Bagaimana Memiliki Pikiran Jernih?
Saya sajikan 2 pra-syarat. Pertama, memiliki kebiasaan membaca buku. Anda harus menyisihkan waktu untuk duduk dan membaca kalimat-kalimat yang disajikan dalam buku. Dengan kata lain, Anda belajar dan tidak berhenti belajar.
Ketika Anda kuliah, Anda belajar. Anda banyak membaca buku yang ditugaskan para dosen. Bagaimana setelah selesai kuliah? Apakah Anda masih belajar?
Itu sebabnya, pelatihan-pelatihan baik yang diadakan di internal organisasi atau publik atau di mana saja, sangat penting sekalipun hasilnya tidak kelihatan seketika.
Ketika Anda kuliah, Anda belajar. Anda banyak membaca buku yang ditugaskan para dosen. Bagaimana setelah selesai kuliah? Apakah Anda masih belajar?
Itu sebabnya, pelatihan-pelatihan baik yang diadakan di internal organisasi atau publik atau di mana saja, sangat penting sekalipun hasilnya tidak kelihatan seketika.
"Membaca buku atau belajar merupakan salah satu pra-syarat untuk memiliki pikiran jernih."
Kedua adalah penderitaan. Ini adalah pra-srayat lain untuk mewarisi pikiran jernih. Saya tidak mau mengatakan bahwa orang yang melalui penderitaan akan selalu berpikiran jernih. Banyak yang tidak belajar dari penderitaannya. Karakter unggul tidak selalu terbentuk sekalipun mengalami musibah atau penderitaan. Namun, melalui penderitaan atau kesulitanlah karakter-karakter unggul dibentuk. Apakah Anda termasuk sosok yang menerima prinsip ini?
Apa Dampak Pikiran Jernih Bagi
Putra-Putri Indonesia?
Dengan berpikiran jernih, Anda semakin mengerti untuk apa Anda hidup. Tujuan hidup Anda semakin terfokus.
Bila Anda seorang pengusaha misalnya, Anda akan mengerti apa artinya berbisnis. Tidak lagi sekedar berbisnis, tetapi berbisnis dengan tujuan yang jelas dan mulia, yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Anda semakin mengerti apa artinya budaya perusahaan yang unggul. Anda menciptakan wadah bagi pekerja untuk dapat memberikan sumbangsih yang positif kepada masyarakat lewat usaha Anda.
Bila Anda seorang pengusaha misalnya, Anda akan mengerti apa artinya berbisnis. Tidak lagi sekedar berbisnis, tetapi berbisnis dengan tujuan yang jelas dan mulia, yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Anda semakin mengerti apa artinya budaya perusahaan yang unggul. Anda menciptakan wadah bagi pekerja untuk dapat memberikan sumbangsih yang positif kepada masyarakat lewat usaha Anda.
Bila Anda adalah karyawan, Anda akan memahami bahwa dengan mengabdi kepada perusahaan, Anda dapat memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara. Individu membentuk keluarga; keluarga membentuk masyarakat; masyarakat membentuk negara. Melalui perusahaanlah, yang merupakan bagian dari masyarakat, Anda akan berkontribusi kepada negara. Hanya dengan demikian Anda dapat memahami makna lagu Bagimu Negeri, yang digubah oleh Kusbini.